Minggu, 06 Maret 2011

SENDY

Delailla Crisendy, atau sering di panggil sendy, seorang gadis cantik dengan senyuman menawan.
Sering ku lihat dia duduk termenung sendiri di depan rumah ny, di temani dengan kursi roda yang tidak pernah ditinggalkannya.
Walaupun dia terduduk di atas kursi roda, kecantikan nya begitu menarik perhatiannya, setiap aku berangkat untuk beraktifitas seperti biasa, tak lupa aku menolehkan kepalaku menuju rumahnya, untuk melihat kecantikannya yang begitu menawan….

Suatu saat, kuberanikan diriku untuk berkenalan dengannya, ku hammpiri ketika dia sedang duduk. Dengan percaya diri, ku ulurkan tangan ku sambil menyebut nama ku “kenalin, aku galang, lengkapnya wiranda galang pratama” uluran tangan ku di sambut dengan baik oleh nya dengan dilengkapi senyum nya yang menawan.

Tak ku sangka, dia menuliskan nama ny di sebuah buku yang selalu di bawanya, dia menuliskan “hi juga, aku sendy, senang kenalan sama kamu” aku baru mengetahui bahwa untuk mengungkapkan isi hatinya, dia menggunakan secarik kertas.

Hari hari berlalu semakin cepat, akupun semakin akrab dengan sendy, aku sering mengajaknya berjalan-jalan di taman sekitar rumah kami, dia tampak begitu sumringah ketika aku membawa nya jalan-jalan. Dia menuliskan sesuatu kepada ku “aku paling suka sama anak kecil” sambil menunjuk kerumunan anak-anak imut yang sedang bermain di taman.

Ku bawa dia menuju anak-anak itu, ternyata anak-anak itu merespon cukup baik. Betapa senangnya hatiku melihat senyum lebar di bibir manisnya.

Di suatu pesta resepsi pernikahan saudara sepupunya, sendy menggunakan gaun berwarna merah menyala, begitu anggun dan manis nya gadis ini, dia tampak seperti ratu. “sendy, kamu cantik banget, persis kaya ratu” puji ku untuknya, dia begitu terharu melihan adik sepupunya memiliki pasangan untuk seumur hidupnya, dan saat itulah aku mengatakan niat ku untuk menjalin hubungan yang lebih serius lagi, untuk menuju pelaminan.

Tetapi, dia mengungkapkan “kondisi ku kaya gini, apa kamu masih mau nerima aku ?” dengan tegas dan lembut, aku menjawab “bagaimana pun kondisimu sayang, aku nggak peduli, karna aku sangat mencintaimu, sampai kapan pun kau akan tetap milikku” sambil ku peluk dia.
Dia bangkit dan menuliskan “maaf, untuk saat ini aku belum bisa untuk lebih jauh sama kamu”

“aku gak akan kecewain kamu sayang, aku tulus sama kamu.” Dia hanya terdiam dan tidak mengungkapkan apapun kepadaku.
Setelah acara selesai, aku mengantarkannya kembali ke rumahnya, selama perjalanan, hanya tatapan kosong yang terpancar dari matanya.

Setelah kejadian itu, dia semakin menjauh dari ku, tak pernah ku temui lagi dia di depan rumah nya, aku bertanya dalam hati, “kemana sendy ku ?” tak terasa sudah seminggu kami tidak saling komunikasi, ku putuskan untuk menghampiri rumahnya.

Ku tekan bel rumahnya berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam., aku mencoba berfikir “mungkin sedang keluar” esok harinya, kembali ku tekan bel rumah nya, masih tidak ada jawaban dari sendy maupun keluarganya yang lain.

2 minggu berlalu, memang waktu yang singkat, tapi bagi ku, itu waktu yang sangat panjang, karena aku disini tidak lagi bersama sendy. Aku benar-benar putus asa, sekarang, aku hanya bermimpi agar dia kembali seperti dulu, pergi bersama lagi, tertawa bersama, menghabiskan waktu berdua. Aku rindu tersenyum ketika melihatnya tersenyum, aku rindu raut wajahnya yang menungguku didepan rumahnya, aku rindu semua tentang dia, aku ingin dia kembali. Aku benar-benar ingin menangis ketika mengingatnya.

Aku mencoba menatap ke arah depan, berusaha bersikap tegar untuk apapun yang terjadi dalam hidupku. Tak ku sangka, ketika aku melamun dan merenung di balkon rumah, aku melihat dia sedang berjalan-jalan dengan orang lain sambil tersenyum dengan senyum yang harusnya menjadi milikku.

Aku mencoba menghela nafas dan memejamkan mataku sesaat berharap ini adalah halusinasi ku saja. Aku mencoba membuka mata sambil berharap bayangan itu hilang dari depan mata ku, tapi. Ternyata itu benar-benar terjadi, ini bukan halusinasi, ooh tuhan aku benar-benar kehilangannya.

Aku memanggilnya dengan sekuat tenaga “SEEEEEENNNNDDDYYYYYY” berulang-ulang kali ku panggil namanya, tapi…
Tak ada jawab dari nya.
Berhari-hari berlalu, fikiranku masih untuk sendy, aku selalu uring-uringan, tidak memiliki napsu untuk beraktifitas, ya tuhan begini kah akhir cerita ku dengan sendy, aku ingin memilikinya selamanya dan seutuhnya.

Hati ku sakit setiap mengingat kenangan-kenangan itu dan melihat dia dengan laki-laki itu, aku begitu penasarn dengan laki-laki itu, siapa dia ??? berani-beraninya mendekati sendy ??? berjuta Tanya berkecambuk di hati ku. Aku pun kerumahnya untuk menanyakan siapa lelaki itu, tapi, sendy masih belum mau bertemu denganku..

Aku bertanya kepada pekerjs di rumahnya “bi, laki-laki yang sering sama sendy itu siapa ya ?”
Bibi pun menjawab “eeem, anuu.. dia tunangan nya non sendy” mendengar itu, seperti tersambar petir hati ku. Kenapa sendy tidak pernah bercerita tentang pria itu kepada ku.

Aku mencoba untuk ikhlas dan berfikir, “mungkin itu pilihan terbaik sendy, asalkan sendy bahagia dan dapat tersenyum, kenapa aku harus sedih.. walau sakit, aku harus mengikhlaskan nya.”


Good bye sendy, terimakasih..
Kau telah mengisi hari-hari ku…
meski berat, melepasmu..
tapi kamu akan slalu di hati ku slamanya...

Minggu, 13 Februari 2011

Ngefans sama MD 11 dan DC 10

Dulu Paling seneng kalo pas flight dapet pesawat DC 10 ato MD 11...
sayang nya cuma 2x dapet kesempatan naek DC 10...
*gak pernah dapet MD 11..
:'(

DC 10 keliatan lebih gagah, kuat n macho....
Secara.. 3 mesin gituu.....
walaupun umurnya udah tuuir...
hahahahahahaha......

seperti yang udah di ulas di artikel sebelumnya..
DC 10 perdana terbang tahun 1970 tahun 1970..
MD 11 perdana terbang tahun 1986..

sekitar tahun 2000...
kondisi pesawat masih top cer..
gak kalah sama yang muda2...

tapi sayang, produksi nya di berentiin..
seiring banyak ny pesawat dengan mesin 2 yang lebih efesien..
dan airlines banyak beralih ke pesawat boeing 777...

airlines beranggapan dengan 2 mesin lebih efesien...

kalo diliat sekilas, emang keliatannya sama antara DC 10 dan MD 11..tp sebenernya beda lhoo...

Rangka MD 11 lebih lebar dan ada winglets nya (sayap kecil yg terdapat pd pesawat terbang yg berfungsi mengurangi hambatan udara akibat ulakan udara bertekanan tinggi dr bawah sayap yg berusaha menuju ke atas permukaan sayap lewat ujung sayap), memodifikasi tail (ekor) dengan mengurangi sweepback (lebar sayap minimum), dua kru pesawat dengan enam layar EFIS pada cockpit dan mendisain ulang interior cabin utama dan pilihan mesin baru. Uniknya mesin dipasang pada stabilisator vertikal.
sekian dulu ulasan singkat yang Mak Jelas ini....

DC 10




McDonnell Douglas DC-10 adalah pesawat komersial berbadan lebar bermesin tiga yang merupakan penerus model Douglas DC-8 untuk operasi-operasi jarak jauh, dan bersaing dengan Airbus A300, Boeing 747 ("jumbo jet"), dan Lockheed L-1011 TriStar yang bentuknya mirip, dalam kelasnya.
DC-10 adalah pesawat komersial berbadan lebar buatan McDonnell Douglas yang pertama, yang dirancang berdasarkan spesifikasi yang diminta American Airlines: pesawat berbadan lebar yang lebih kecil dari Boeing 747 namun dapat menempuh jarak yang sama jauhnya. Penerbangan pertama dilakukan pada 29 Agustus 1970 dan layanan komersial dimulai pada tahun 1971.
Pesawat DC-10 ke-446 dan yang terakhir selesai dibangun pada Desember 1988 dan diantarkan kepada Nigeria Airways pada awal 1989.

Kokpit DC 10

Varian

Ada 6 varian DC-10:
  • DC-10-10 - versi asli
  • DC-10-15
  • DC-10-30 - model yang paling banyak digunakan
  • DC-10-40
  • KC-10 Extender - versi militer
Cabin DC 10

Kecelakaan-kecelakaan terkenal

from : wikipedia

    Minggu, 06 Februari 2011

    GH Airlines (impian terbesar Gua)

    GH Airlines.....maskapai penerbangan yang akan di dirikan tahun 2027 dengan pemilik utama saya Wiranda Galang Pratama dan Abang saya Hidato Yudatama...dengan menggunakan 87 pesawat-pesawat Boeing dan Airbus Terbaru...
    kami siap melayani anda dengan rute ke 33 Propinsi di Indonesia dan 51 rute mancanegara (termasuk negara bagian di australia dan new zealand)....
    dengan basis airport di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Bandara Raden Intan II Bandar Lampung.
    dengan slogan "Fly Happy With We "

    Armada Untuk rute international :
    20 buah Airbus A380 (rute Eropa dan Amerika Serikat)

    Cabin A380

    20 buah Boeing 777-400


    20 buah Boeing 747-400F


    cabin boeing 747-400F


     armada Untuk Rute Domestik :
    17 buah 737-900ER

    17 buah Boeing 737-800NG


    Kami menyediakan Hiburan selama penerbangan dan snack gratis selam penerbangan..
    dengan basis Low Cost Carrier ( LCC ) dan penjualan Online..
    serta kami membuka cabang di seluruh Indonesia dan 51 negara di dunia (termasuk negara bagian di australia dan new zealand)..
    anda dapat dengan mudah dan murah membeli tiket pesawat kami...


    kami berharap, pesawat-pesawat kami dapat menghiasi langit Indonesia bahkan dunia dengan warna biru cerah.....
    dengan awak cabin yang profesional dan flight attandent yang ramah dan bersahabat...
    kami harab anda dapat menikmati terbang bersama kami....


    Tertanda Direktur Utama GH Airlines:
    Wiranda Galang Pratama & Hidato Yudatama...

    Bandar Lampung 30 Agustus 2010

    Low Cost Carrier

    stilah Penerbangan “low cost” atau sering disebut LCC (low cost carrier). LCC sering juga disebut sebagai Budget Airlines atau no frills flight atau juga Discounter Carrier. LCC merupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Dengan melakukan efisiensi cost di semua lini, maskapai melakukan hal-hal diluar kebiasaan maskapai pada umumnya, Kalau airlines pada umumnya melakukan penambahan layanan yang memiliki value added dengan penambahan catering, penyediaan newspaper atau magazine, in flight entertainment, in flight shop, lounge, free taxy after landing, exclusive frequent flier services, dan lain sebagainya. Berlawanan dengan hal itu, Low cost carrier melakukan eleminasi layanan maskapai tradisional yaitu dengan pengurangan catering, minimize reservasi dgn bantuan teknologi IT sehingga layanan nampak sederhana dan bisa cepat. Pelayanan yang minimize ini berakibat dalam hal penurunan cost, namun factor safety tetap dijaga untuk menjamin keselamatan penumpang sampai ke tujuan. LCC adalah redifinisi bisnis penerbangan yang menyediakan harga tiket yang terjangkau serta layanan terbang yang minimalis. Intinya produk yang ditawarkan senantiasa berprinsip low cost untuk menekan dan mereduksi operasional cost sehingga bisa menjaring segmen pasar bawah yang lebih luas. Awal mula low cost carrier ini dirintis oleh Maskapai Southwest yang didirikan Rollin King, Lamar Muse dan Herber Kelleher pada 1967. Fenomena Southwest menjadi fenomena kajian bisnis penerbangan yang sangat menarik dibahas di universitas Harvard dan diberbagai sekolah bisnis diseluruh belahan dunia. Efisiensi yang dilakukan mencakup mulai dari harga (murah), teknologi, struktur biaya, rute hingga berbagai peralatan operasional yang digunakan.
    Keberhasilan Southwest kemudian banyak ditiru oleh maskapai lainnya seperti Vanguard, America West, Kiwi Air, Ryanair yang berdiri tahun 1990, Easyjet yang berdiri tahun 1995, Shuttle (anak Perusahaan United Airlines), MetroJet (anak perusahaan USAir) dan Delta Express (anak perusahaan Delta), Continental Lite (anak perusahaan Continental Airlines). Langkah Low cost carrier kemudian juga ditiru di Asia dengan munculnya Air Asia di tahun 2000 yang bermarkas di Malaysia, Virgin Blue di Australia, sedangkan di Indonesia kemudian berdiri Lion Air, dan Wings Air yang merupakan anak perusahaan Lion Air.
    Umumnya, ciri-ciri maskapai tersebut menerapkan LCC antara lain ;
    1. Semua penumpangnya adalah kelas ekonomi, tidak ada penerbangan kelas premium atau bisnis.
    2. Kapasitas penumpangnya lebih banyak daripada kapasitas pesawat dengan layanan tradisional sehingga terlihat penumpang berdesak-desakkan. Hal ini untuk menaikkan revenue pesawat mengingat tarif yang sangat murah.
    3. Maskapai tersebut memiliki satu tipe pesawat untuk memudahkan training dan meminimize biaya maintenance dan penyediaan spare part cadangan. Biasanya pesawatnya baru/ umurnya masih muda sehingga hemat dalam konsumsi fuel (avtur).
    4. Maskapai menerapkan pola tarif yang sangat sederhana pada satu tarif atau tarif sub classis dengan harga mulai dari tarif diskon hingga mencapai 90%.
    5. Tidak memberikan layanan catering, di pesawat umumnya hanya disuguhkan air mineral.
    6. Kursi yang disediakan tidak melalui pemesanan, siapa penumpang yang masuk lebih dahulu dalam pesawat, dia yang pertama memilih kursi yang dia tempati.
    7. Penerbangan dilakukan di pagi buta atau malam hari untuk menghindari biaya yang mahal pada layanan bandara pada saat jam-jam sibuk.
    8. Rute yang diterbangi sangat sederhana biasanya point ke point untuk menghindari miss conection di tempat transit dan dampak delay dari akibat delay flight sebelumnya.
    9. Memberlakukan penanganan gound handling yang cepat dan pesawatnya mempunyai utilisasi jam terbang yang tinggi.
    10. Maskapai melakukan penjualan langsung (direct sales), biasanya via call center dan internet untuk meminize cost channel distribusi. LCC tidak dijual melalui travel agent, dan tidak menggunakan Channel Distribusi GDS (Global Distribution System) seperti Abacus,Galileo, dll.
    11. Penjualan tidak menggunakan tiket konvensional, cukup secarik kertas berupa kupon untuk mereduksi ongkos cetak tiket.
    12. Seringkali maskapai melakukan ekspansi promosi besar-besar untuk memperkuat positioning dan komunikasi karena menerapkan strategi direct sales.
    13. Karyawannya melakukan multi role dalam pekerjaannya, seringkali pilot dan pramugari juga sebagai cleaning services saat ground handling. Disamping itu LCC menerapkan outsourching dan karyawan kontrak terhadap SDM non vital, termasuk pekerjaan ground handling pesawat di bandara.
    Di Indonesia belum ada yang menerapkan pola bisnis LCC yang sejati, karena operasional cost maskapai yang dianggap LCC di Indonesia  seperti Lion Air dan Wings Air masih diatas rata-rata maskapai LCC pada umumnya. Banyak analis keuangan masih menyatakan bahwa cost per available seat mil masih berada di atas ambang standard operating cost dari suatu Low Cost Carrier yang sejati, namun meskipun price structure-nya sendiri sudah sesuai dengan konsep LCC sehingga mungkin akan lebih tepat disebut dengan Low Far Carrier (LFC) karena hanya menawarkan harga murah tetapi belum sepenuhnya mendukung prinsip-prinsip LCC  dimana struktur cost dan produktifitas maskapai masih tergolong mahal.
    Adanya konsep LFC tentu sangat menguntungkan bagi calon konsumen, karena konsumen dihadapkan pada pilihan menggunakan transportasi udara yang berbiaya murah dan cepat. Seringkali harganya jauh lebih murah dari perjalanan darat dengan bus atau kereta api yang membutuhkan waktu lebih lama. Contoh saja perjalanan Bus dari Jakarta ke Denpasar selama 24 jam membutuhkan biaya sebesar Rp 350.000 sedangkan dengan pesawat, harga tiketnya ada yang menawarkan harga mulai dari Rp 269.000 dengan waktu tempuh 1,5 jam. Bahkan pada saat-saat tertentu Air Asia menawarkan kursi gratis ke Bali dengan membayar administrasi saja yang nilainya hanya Rp 199.000. Fenomena ini membuat “Make People Can Fly” sesuai slogan dari Lion Air yang menyadarkan kita bahwa sekarang ini semua orang bisa terbang dengan harga yang terjangkau dan tidak lagi seperti jaman dahulu di mana penggunaan transportasi udara hanya monopoli orang-orang dari kalangan menengah keatas.
    Perkembangan bisnis penerbangan kedepannya masih menghadapi tantangan yang berat, mengingat harga fuel (avtur) yang terus meningkat yang merupakan komponen biaya yang paling besar dalam total operating cost di bisnis penerbangan disamping maintenance pesawat. Otomatis dengan biaya operasi yang makin meningkat, maskapai terpaksa harus menaikkan tarif. Oleh karena itu, strategi bisnis LCC yang sejati yang secara aggresif mampu melakukan penghematan terhadap konsumsi fuel akan sangat sesuai diterapkan di Indonesia mengingat calon-calon penumpang di Indonesia adalah sangat sensitive terhadap price, maka kecenderungannya penumpang akan memilih maskapai yang menawarkan harga murah, namun maskapai LCC tetap mendapatkan profit dari bisnisnya. Maka kedepannya, besar kemungkinannya hanya maskapai dengan pola LCC yang akan lebih mampu bertahan dibandingkan dengan maskapai dengan pola layanan tradisional yang lain.

    Apa Itu Air Traffic Control

    Pengatur lalu-lintas udara (Air traffic control) adalah penyedia layanan yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang untuk mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. Kegunaan lain adalah untuk memerintah dan menerangkan keadaan dari lalu-lintas diudara juga memberikan informasi kepada pilot, seperti keadaan radar, cuaca, terutama informasi navigasi.
    Keadaan ruang Pengatur lalu-lintas udara
    Biasanya Pengaturan lalu-lintas udara dilakukan diatas menara (Tower), agar dapat melihat dengan jelas keadaan Landas pacu